Pagi - pagi sekali, saya dibangunkan dengan
kenyataan bahwa hari ini, saya akan pergi ke Bali.
Saya berserta
keluarga bersiap - siap selama sejam. Dan setelah jam 6 pagi, mobil taksi pun
telah siap di depan rumah kami.
Bagi seorang pecinta
tidur di pagi hari seperti saya memang rasanya cukup sulit untuk menghilangkan
rasa kantuk itu. Metode mandi hingga berlari - lari kecil di tempat telah saya
lakukan, namun tetap saja, kedua mata saya ini tak bisa diajak kompromi.
Akhirnya, saya
memutuskan untuk memejamkan mata sejenak selama perjalanan menuju Bandara
Soekarno Hatta.
Tapi ternyata, saya
memang sudah tidak bisa tidur lagi. Dan akhirnya, saya memutuskan untuk
mendengarkan lagu hingga sampai di Bandara.
***
Kedatangan saya
disambut baik oleh para petugas di Terminal 3. Setelah benar - benar
membereskan barang bawaan, kami semua menunggu di Gate dengan tenang, kecuali
saya.
Bagaimana bisa
tenang? Disaat murid - murid lainnya menerima hasil pembelajaran selama 1
semester ini, saya malah bersenang - senang membaca buku di dalam Gate.
Dengan teknologi
seadanya, akhirnya saya bertanya - tanya kepada teman - teman tentang hasil
nilai saya.
Kalian tahu?
Menunggu jawaban teman - teman seperti itu sangat amat membuat saya tegang.
Ditambah lagi, teman
- teman saya ada yang lamban membalas, maupun ada yang tidak tahu.
Selepas dari
ketegangan itu, tiba - tiba pintu Gate terbuka dan saya sudah siap untuk
berjalan menuju pesawat.
***
"Huaah!
Panasnya.." Gumam saya saat cuaca panas yang menyengat Kota Denpasar ini
menyambut saya di pagi hari.
Mata saya terus -
menerus mencari - cari sebuah papan nama yang bertuliskan nama ayah saya.
Dan itu dia! Seorang
laki - laki berkulit hitam dengan kemeja merah melambai - lambaikan tangannya
kepada ayah saya.
Bagaikan penyelamat,
supir itu membawa kami ke dalam mobil besar yang dilengkapi sebuah pendingin
mobil yang sangat berfungsi ditengah - tengah cuaca panas ini.
Rupanya, supir saya
memanfaatkan cuaca panas itu untuk pergi ke beberapa objek wisata dengan tema
yang sama : pantai.
Sedari dulu, saya
sebenarnya kurang begitu srek dengan seorang supir. Entah kenapa, bagi saya
lebih baik disetiri oleh ayah mau pun ibu saya.
Tetapi, supir kali
ini mengubah sudut pandang saya tentang orang - orang semacamnya secara
keseluruhan. Ternyata, disetiri oleh supir tidak seburuk yang saya kira.
Sekalipun duduk di
kursi paling belakang, rasa mual tak sedikitpun menghampiri perut saya.
Dan terlebih lagi,
si Pak supir ini mudah bergaul dan humoris.
Beberapa lama
kemudian, kami sampai di hotel dan langsung check in setelah makan siang.
Sungguh, rasanya
badan saya sudah tepar setelah mengunjungi pantai - pantai di hari ini.
Waktunya istirahat!
***
Suasana dingin di
malam hari seakan melarang saya untuk keluar hotel. Tapi karena paksaan,
akhirnya saya
menemani keluarga saya untuk menjemput si kakak yang baru datang
dari luar negri.
Di malam - malam
seperti itu, parkiran Bandara Ngurah Rai sangat amat penuh.
Dan beruntungnya,
mobil kami mendapatkan satu tempat yang cukup nyaman untuk menunggu kedatangan
kakak perempuan saya.
10 menit..
20 menit..
30 menit..
Hingga 1 jam saya
menunggu, tapi kakak perempuan saya belum datang juga.
Dan 5 menit
setelahnya, saya baru tahu bahwa pesawatnya delay.
Saya cukup lega
ketika tiba - tiba, kakak perempuan saya datang dengan koper - koper besarnya.
Dan sehabis itu,
kami langsung kembali ke hotel dan tidur untuk persiapan esok hari.
1 comment:
Casino City, LA, United States - Mapyro
Casino City, LA. 6.58 miles from 밀양 출장샵 Grand 여주 출장마사지 Canal. $50 Free Slots. 광주광역 출장마사지 $150 No Deposit Slots Bonus 순천 출장안마 at Casino City, LA. 7.6 miles 강릉 출장마사지 from Grand Canal.
Post a Comment