Thursday, January 10, 2013

Halo, Bali! -Chapter 4 : Seekor Anjing yang Setia-


Sebelum saya mulai cerita, saya pengen sedikit curhat dulu.

Saya kesel banget soalnya kemarin ini isi dari USB saya ilang semua karena di format.

Saya ga tau apa saya yang bodoh atau USB nya yang aneh. Tapi masa iya ga ada angin ga ada ujan, USBnya minta di format? Katanya ga bisa di pake gitu kalo belom di format.

Saya kesel banget. Di dalem USB itu ada banyak data ff saya, cover ff dan juga beberapa lagu dan lainnya. 
Masa iya harus ikutan ilang juga? Saya bener bener kesel.

Saya pikir memang komputer saya yang rusak. Tapi ternyata engga, di komputer lainnya pun juga begitu. Jadi saya kesel.

Tadinya, untuk beberapa chapter ke depan, saya udah siapin image - imagenya, tapi saya rasa cuma ada 1 yang bisa saya kasih langsung dari jepretan saya sendiri. I'm so sorry~

Well, setelah curhat sekian panjang, happy reading!http://ssdnn.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif


Entah harus dibilang penolong atau pengganggu, yang jelas anjing ini dengan setianya mengikuti saya. Mungkin memang lebih tepatnya, anjing ini adalah anjing pengganggu yang suka menolong.

Cerita ini diawali dengan kedatangan saya ke sebuah restoran remang - remang di sekitar daerah Singaraja. Restoran ini letaknya tidak begitu terbuka dengan jalanannya yang cuku sempit.

Awal - awal turun dari mobil, seekor anjing menyambut saya dengan tatapan ingin tahunya. Saya pun tersenyum canggung saat melihat anjing itu mulai mengendus - endus sambil berlari - lari kecil.

Mungkin, anjing ini memang terasa asing dengan keberadaan saya. Atau mungkin keberadaan kami.

Setiap saya berjalan, anjing itu mengikuti saya. Bahkan sekalipun saya telah duduk manis menunggu hidangan, anjing itu dengan setia berada di samping kanan saya.

Jujur, saya sedikit takut dengan anjing. Tapi herannya, saya sangat ingin memelihara satu diantaranya yang berwarna putih. Mungkin hanya untuk bermain - main.

Rupa anjing tersebut cukup familiar. Tapi dengan gerakan anjing itu yang sedikit pincang, kaki yang bertotol - totol dan juga dengan hidung tengahnya yang berwarna kemerah - merahan, anjing itu dapat saya hafal dengan seketika.

Melihat saya yang sudah cukup risih dengan keberadaan anjing itu, si Pak supir pun memutuskan untuk mengajaknya pergi. Dalam hati, saya sedikit iri dengan si Pak supir itu. Sekalipun saya memang agak risih, tapi saya juga ingin bisa sedekat itu dengan anjing.

***

Hari selanjutnya, saya mengunjungi sebuah laut yang ternyata letaknya berada di sebelah restoran remang - remang itu.

Dan lagi - lagi, kedatangan saya di sambut oleh anjing yang sama. Seakan merindukan saya, anjing itu selalu saja mengikuti kemana pun saya pergi.

Saat saya sedang duduk, tiba - tiba anjing itu juga duduk dengan manis di depan saya bagaikan security.

10 menit..

30 menit..

1 jam saya biarkan, hingga tiba - tiba ada seekor ayam mendekat kearah saya. Dengan tatapan yang sulit di tebak, anjing itu berlari - lari seakan ingin menerkam ayam itu.

Spontan, ayam tersebut juga ikut - ikutan berlari bahkan hingga terbang pendek - pendek. Dan saking cerdiknya, ayam tersebut bisa menghindar dari si anjing.

Sebenarnya, tak begitu mengherankan jika saya bertemu anjing ini di sebuah restoran. Di Bali, anjing banyak sekali berkeliaran di jalanan. Tak hanya di pantai, bahkan sewaktu itu mobil sewaan yang saya tumpangi sempat berhenti sebentar karena ada anjing manis yang menyebrang di tengah jalan.

Saat itu, saya merasa seperti diperebutkan. Disatu sisi, ayam itu seakan ingin dekat dengan saya. Tetapi di sisi lainnya, si anjing seakan ingin terus berusaha menjaga saya. Alhasil, saya tertawa sendiri dengan pikiran saya yang konyol itu.

Tapi tiba - tiba, ada seekor anjing ganas yang menyerang si anjing pincang ini. Saya pikir anjing ini pasti akan kalah. Tapi ternyata tidak, anjing ini dapat membuat si anjing ganas itu pergi menjauh.

Dalam hati, saya ingin sekali memiliki anjing seperti ini. Seekor anjing yang bahkan rela bertarung dengan ayam saat ayam itu mendekat kearah saya. Tapi sayangnya, anjing ini sudah ada pemiliknya. Mungkin lain kali saya bisa mencari anjing semacam ini.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...